Rabu, 31 Oktober 2012

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMU LAB SCHOOL JAKARTA TIMUR

ABSTRAK


 Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi diperlukan Kecerdasan Intelektual (IQ) yang juga tinggi. Namun, menurut hasil penelitian terbaru dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi salah satunya adalah kecerdasan emosional. 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa kelas II SMU.

            Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan kemampuan untuk membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain. Sedangkan prestasi belajar adalah hasil belajar dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka dalam rapor. Bila siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, maka akan meningkatkan prestasi belajar. Hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU dan Hipotesis nihil (Ho) adalah tidak ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU.

            Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional sedangkan prestasi belajar sebagai variable terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur yang seluruhnya berjumlah 240 orang. Sampel penelitian adalah 148 siswa, menggunakan metode proporsional random sampling. Dalam pengumpulan data digunalan metode skala untuk kecerdasan emosional berdasarkan teori Daniel Goleman yang terdiri dari mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan (kerjasama) dengan orang lain; dan untuk mengukur prestasi belajar siswa digunakan metode pemeriksaan dokumen dengan melihat nilai rapor semester I.
           
           Nilai korelasi yang diperoleh pada analisis validitas instrumen dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson berkisar antara 0,320-0,720 dan p berkisar antara 0,000-0,008. Berdasarkan pada taraf signifikan 0,05 diperoleh 85 item valid dan 15 item gugur dari 100 item yang ada pada skala kecerdasan emosional. Nilai koefisien reliabilitas yang diperoleh 0,9538 dihitung dengan rumus Alpha Cronbach.
            
        Hasil analisis data penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,248 dengan p 0,002 (<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur.


HARGA: Rp. 50.000,- 

DOWNLOAD

 




Senin, 29 Oktober 2012

ANALISIS EKUITAS MEREK PADA MINUMAN SERBUK ENERGI EXTRA JOSS

                                                        DAFTAR ISI

        
HALAMAN JUDUL .........................................................................................  i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
PENGESAHAN................................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B.  Perumusan Masalah ............................................................................. 3

C.  Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D.    Manfaat Penelitian ............................................................................... 5


BAB II. TELAAH PUSTAKA

A.  Landasan Teori .................................................................................... 6

1.   Pengertian Merek............................................................................ 6

2.   Manfaat Merek ...............................................................................9

3.   Pengertian Ekuitas Merek .............................................................. 11

4.   Manfaat Ekuitas Merek .................................................................. 12

5.   Elemen-Elemen Utama Ekuitas Merek .......................................... 15

B.  Penelitian Terdahulu............................................................................. 27

C.     Kerangka Konseptual............................................................................30
 

BAB III. METODE PENELITIAN

A.  Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 32

B.  Populasi, Sampel dan Teknik Sampling .............................................. 32

C.     Pengukuran Variabel dan Devinisi Operasional .................................. 34

D.  Instrumen Penelitian ............................................................................ 39

E.  Sumber Data ........................................................................................ 40

F.  Metode Pengumpulan Data ................................................................. 41

G.    Metode Analisis Data .......................................................................... 42


BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.  Gambaran Umum PSM Madiun …………………………………….. 47
B.  Gambaran Umum PT. Bintang Toedjoe ………………………….. 52

C.  Gambaran Umum Produk Extra Joss …………………………….. 53

D.  Gambaran Umum Responden ……………………………………….. 60

1.   Responden Berdasarkan Usia…………………………………..... 55

2.   Responden Berdasarkan Pekerjaan…………………………..... 56

3    Responden Berdasarkan Klub Asal……………………………… 57

4.   Responden Berdasarkan Rata-Rata Uang Saku……………….. 58

E.  Analisis Data ……………………………………………………… 59

1.   Uji Validitas dan Reabilitas ……………………………………... 59

2.   Analisis Kesadaran Merek (Brand Awareness) ………………. 61

3.   Analisis Asosiasi Merek (Brand Association) ………………... 65

4.   Analisis Kesan Kualitas (Perceived Quality) …………….... 70

5.      Analisis Loyalitas Merek (Brand Loyalty) …………………… 79


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan .......................................................................................... 91

B.  Saran..................................................................................................... 93

C.     Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 94


DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

HARGA: Rp. 50.000,- 

DOWNLOAD

Minggu, 28 Oktober 2012

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP UNGGULAN

ABSTRAK


 Bergaul merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang anak untuk memperoleh kesenangan, bersosialisasi tanpa pertimbangan hasil ahkir. Pergaulan yang dilakukan oleh anak lebih menyenangkan jika dilakukan dengan teman-teman seusianya. Hubungan sosial dengan teman bermain dapat menimbulkan dampak positif atau negatifnya anak dapat bercerita dengan lugas, tanpa canggung dan sebagainya. Tetapi dampak negatif yang diperoleh anak juga tidak sedikit, misalnya berbohong karena tekanan teman-temannya, berkata kotor,  berjudi dan sebagainya. Kondisi seperti ini akan dipengaruhi penyesuaian diri terhadap lingkungan.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan pergaulan teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa SMP Unggulan .....

Populasi penelitian adalah siswa kelas VII di SMP Unggulan ... tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 40 siswa. Dalam penelitian diambil satu kelas yaitu kelas VII A. Teknik pengambilan sampel dengan purposif sampling. Teknik pengambilan datanya adalah angket. Sedangkan teknik analisa diskrit dan teknik korelasi moment bantuan fasilitas SPSS.

Hasil penelitaian adalah (1) pergaulan teman sebaya siswa kelas VII SMP .... diperoleh skor minimal sebesar 17 dan skor maksimal adalah 69 dengan rata-rata 37,56 dan dikategorikan kurang baik dalam pergaulan dengan skala 5 frekuensi yang paling banyak ada katagori cukup baik pergaulan yaitu sebesar 28,8 %, (2) penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Unggulan ... data siswa terdiri dari 40 siswa, mempunyai rentang 5, 83 sampai dengan 8,6 diperoleh rata-rata 6,67 dan dengan kualifikasi cukup baik. Nilai siswa jika dikelompokkan menjadi empat maka yang paling banyak ada pada kelompok  dua ada hubungan antara pergaulan teman sebaya dengan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Unggulan .... Hal ini dibuktikan dengan korelasi sebesar 0,5 jatuh pada tingkat signifikan 0.000 berarti tingkat signifikasinya < dari 0,005 oleh karena itu jika hasil penyesuaian diri siswa kurang baik maka berkaitan dengan adanya pergaulan dengan teman sebaya yang kurang mendukung proses penyesuain diri siswa.
Kata kunci : pergaulan sebaya, penyesuaian diri siswa

HARGA: Rp. 50.000,- 

DOWNLOAD

 



Sabtu, 27 Oktober 2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN

ABSTRAKSI


Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia  (SDM), adalah mendapatkan orang-orang untuk mengisi organisasi. Biasanya yang menangani masalah ini dikoordinir oleh Departemen SDM dan melibatkan bagian-bagian lain yang terkait (pada organisasi yang besar).                                

Penelitian ini dilakukan di  di PT. Sumatera Prima Fibreboard bulan Mei – Juni tahun 2007, sampel penelitian berjumlah 50 responden yaitu sebagian karyawan yang bekerja  di PT. Sumatera Prima Fibreboard. Sampel ini menurut Arikunto (1998) jika populasi lebih dari 100 maka sampel diambil 10-15 % jika populasi kurang dari 100 maka seluruh populasi dijadikan sampel. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dengan chek lists yang terdiri dari analisis univariat dan analisis bivariat  dilakukan uji statistik Chi-Square. Pada penelitian yang dilakukan di PT. Sumatera Prima Fibreboard Bulan  Mei – Juni tahun 2007 peneliti hanya membahas variabel Pendidikan dan Pelatihan.Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT. Sumatera Prima Fibreboard  bulan Mei – Juni tahun 2007 didapatkan analisis univariat dari 50 responden. 

Dari hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan yang bermakna antara Pelatihan dengan Peningkatan kinerja karyawan dengan nilai X2 hitung =29,5 > X2 tabel = 3,481. Dengan demikian hipotesa yang menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara Pendidikan dengan Peningkatan kinerja karyawan yang tepat  terbukti.

     Agar menyediakan Pelatihan yang baik untuk karyawan yang berpendidikan tinggi dan untuk karyawan yang berpendidikan rendah diberikan fasilitas.  Agar  karyawan yang berpendidikan rendah diberikan fasilitas untuk memperoleh pendidikan tinggi.

                                              DAFTAR ISI

HALAMAN  JUDUL...........................................................................................   i
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PEMBIMBING .................................  ii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI ........................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL ......................................................... iv
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PENGUJI KTI ...................................  v
HALAMAN PERSETUJUAN KTI ........................................................................ vi
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... viii
BIODATA ................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii
ABSTRAK ............................................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii

BAB I        PENDAHULUAN

1.1         Latar  Belakang ............................................................................. 1
1.2         Perumusan Masalah....................................................................... 6
1.3         Tujuan Penelitian........................................................................... 7
1.3.1    Tujuan Umum ..................................................................... 7
1.3.2    Tujuan Khusus .................................................................... 7
1.4         Manfaat Penelitian......................................................................... 7
1.4.1    Bagi Peneliti ........................................................................ 7
1.4.2    Bagi Perusahaan .................................................................. 7
1.4.3    Bagi Institusi Pendidikan ................................................... 8

BAB II      TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1  Pengertian Managemen Sumber Daya Manusia ............................... 9
2.2  Pengertian Pelatihan ......................................................................... 12
2.2.1      Tujuan Pelatihan ................................................................. 13
2.2.2      Prinsip-prinsip, Prosedur dan Proses Dasar dan Pelatihan  16
2.2.3      Metode Pelatihan ................................................................ 21
2.2.4      Evaluasi Program pelatihan ................................................. 25
2.3  Pengertian Pendidikan ..................................................................... 28
2.3.1      Tujuan Pendidikan .............................................................. 29
2.3.2      Langkah-langkah Pelaksaaan pendidikan ........................... 29
2.3.3      Pemilihan Metode Pendidikan ............................................ 30
2.3.4      Evaluasi Pelatihan dan pengembangan ............................... 30

BAB III     KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1   Kerangka konsep ............................................................................. 32
3.2   Hipotesis .......................................................................................... 33
3.3   Definisi Operasional ........................................................................ 33

BAB IV     METODE PENELITIAN
4.1     Jenis Penelitian ................................................................................ 36
4.2     Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................... 36
4.2.1    Lokasi Penelitian ................................................................. 36
4.2.2    Waktu Penelitian ................................................................. 36
4.3     Populasi dan Sampel ....................................................................... 36
4.3.1   Populasi ............................................................................... 36
4.3.2   Sampel ................................................................................. 36
4.4     Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 37
4.5     Pengumpulan Data dan Analisa Data ............................................. 37
4.5.1    Coding ................................................................................ 37
4.5.2    Editing ................................................................................ 37
4.5.3    Entry data ........................................................................... 37
4.5.4    Cleaning Data (Pembersihan Data)...................................... 37
4.6     Analisa Data ................................................................................... 38
1. Analisa Univariat ...................................................................... 38
2. Analisa Bivariat ........................................................................ 38

BAB V      HASIL PENELITIAN
5.1        Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................... 39
5.2        Analisis Data .................................................................................. 41

BAB VI     PEMBAHASAN
6.1  Pendidikan  ....................................................................................... 46
6.2  Pelatihan ........................................................................................... 47

BAB VII   KESIMPULAN DAN SARAN
7.1  Kesimpulan  ...................................................................................... 48
7.2  Saran ................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


HARGA: Rp. 50.000,- 

DOWNLOAD

 





BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)

ABSTRAKSI


Pengertian
Food Additive atau Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan/campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat, dan pengental.

Mengapa BTP Sering Ditambahkan ke Dalam Pangan?
BTP adalah bahan yang tidak dikonsumsi langsung sebagai makanan dan tidak merupakan bahan baku pangan, dan penambahannya ke dalam pangan ditujukan untuk mengubah sifat-sifat makanan seperti bentuk, tekstur, warna, rasa, kekentalan, aroma, untuk mengawetkan atau mempermudah proses pengolahan.

Penggolongkan Bahan Tambahan Pangan (BTP)
BTP dikelompokkan berdasarkan tujuan penggunaannya di dalam pangan. Pengelompokan BTP yang diizinkan digunakan adalah:
l.  Pewarna, memperbaiki atau memberi warna pada makanan.
2. Pemanis buatan, menyebabkan rasa manis pada makanan, yang tidak/hampir tidak mempunyai nilai gizi.
3. Pengawet, mencegah/menghambat fermentasi, pengasaman/peruraian lain pada makanan yang disebabkan mikroba.
4. Antioksidan, dapat mencegah/menghambat proses oksidasi lemak sehingga mencegah ketengikan.
5. Antikempal, mencegah menggumpalnya makanan yang berupa serbuk seperti tepung atau bubuk.
6. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa, memberikan, menambah/mempertegas rasa dan aroma.
7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral, dan pendapar), dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan.
8. Pemutih dan pematang tepung, mempercepat proses pemutihan dan/pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan.
9. Pengemulsi, pemantap dan pengental, membantu terbentuknya dan memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan.
10. Pengeras, memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
11. Sekuestran, mengikat ion logam yang ada dalam makanan sehingga memantapkan warna, aroma, dan tekstur.


HARGA: Rp. 10.000,-



DOWNLOAD


CARA PRODUKSI MAKANAN YANG BAIK (CPMB)

ABSTRAKSI


CPMB atau Cara Produksi Makanan yang Baik adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi.

Aman untuk dikonsumsi artinya produk makanan tersebut tidak mengandung bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan atau keselamatan manusia seperti menimbulkan penyakit atau keracunan.

Layak untuk dikonsumsi artinya makanan tersebut keadaannya normal tidak menyimpang seperti busuk, kotor, menjijikkan, dan penyimpangan lain. Dengan demikian, makanan yang layak untuk dikonsumsi adalah makanan yang tidak busuk, tidak menji­jikkan, dan tidak menyimpang dari keadaannya yang normal.

Di dalam CPMB dijelaskan mengenai persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi tentang penanganan bahan pangan di seluruh mata rantai pengolahan dari mulai bahan baku sampai produk akhir.

CPMB sangat berguna bagi kelangsungan hidup industri pangan baik yang berskala kecil, sedang, maupun yang berskala besar. Melalui CPMB, industri pangan dapat menghasilkan produk makanan yang bermutu, layak dikonsumsi, dan aman bagi kesehatan. Dengan menghasilkan produk makanan yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, kepercayaan masyarakat niscaya akan meningkat, dan industri pangan yang bersangkutan akan berkembang dengan pesat.

Dengan berkembangnya industri pangan yang menghasilkan produk yang bermutu dan aman untuk dikonsumsi, maka masyarakat pada umumnya akan terlindung dari penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan.


HARGA: Rp. 15.000,-



DOWNLOAD

 

DASAR PENGAWETAN PANGAN

ABSTRAKSI


Bahan Pangan setelah Panen
Bahan pangan atau makanan jika dibiarkan di udara terbuka pada suhu kamar akan mengalami kerusakan atau bahkan kebusukan yang berlangsung cepat atau lambat tergantung dari jenis bahan pangan atau makanan yang bersangkutan dan kondisi lingkungan dimana bahan pangan atau makanan diletakkan.

Bahan pangan yang berasal dan hewan seperti daging, susu, telur dan ikan dalam keadaan segar adalah kelompok bahan pangan yang paling mudah rusak (perishable foods). Dalam waktu beberapa jam saja pada suhu kamar, jika tidak segera dimasak, bahan pangan dari kelompok ini akan rusak atau busuk.

Bahan pangan yang berasal dari tanaman atau buah-buahan dan sayuran dalam keadaan segar adalah kelompok bahan pangan yang agak mudah rusak. Tidak seperti kelompok bahan pangan hewani, kelompok bahan pangan ini tergantung pada jenisnya, relatif dapat tahan beberapa hari pada suhu kamar sebelum menjadi busuk. Buah-buahan seperti mangga dan pisang setelah dipetik akan mengalami proses pematangan dan kemudian berlanjut dengan proses pembusukan.

Bahan pangan nabati seperti biji-bijian dan kacang-kacangan yang sudah dikeringkan adalah kelompok bahan pangan yang relatif awet pada suhu kamar. Dengan kadar air 14% atau kurang umumnya bahan pangan ini dapat disimpan dalam keadaan segar dan kering cukup lama di dalam tempat penyimpanan yang juga kering. Sebagai contoh: gabah, beras, kedelai, jagung dan biji-bijian serta kacang lainnya dalam keadaan kering dapat disimpan beberapa bulan di dalam gudang yang kering.

Penyebab Utama Kerusakan Bahan Pangan
Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bahan pangan, antara lain yang terpenting adalah:
1. Pertumbuhan dan aktivitas mikroba
2. Aktivitas enzim yang terdapat dalam bahan pangan
3. Aktivitas serangga, parasit dan binatang pengerat
4. Kandungan air dalam bahan pangan
5. Suhu, baik suhu tinggi maupun rendah
6. Udara khususnya oksigen
7. Sinar
8. Waktu penyimpanan


HARGA: Rp. 15.000,-

DOWNLOAD

 

Entri Populer

Cara Cepat Hamil