ABSTRAKSI
Warna kuning (ikterus) pada bayi baru lahir terjadi akibat akumulasi
bilirubin yang berlebihan dalam darah dan jaringan. Jika kadar bilirubin indirek ini terlalu tinggi dapat merusak sel–sel otak (kernikterus). Oleh karena itu perlu diwaspadai agar si bayi tidak terjadi ikterus. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 2-6 April 2008 di BPS ........................... didapatkan 9 bayi dan ibu post partum yang berkunjung di BPS........................
Dari jumlah kunjungan ibu post partum yang kurang mengerti tentang ikterus fisiologis pada bayi sebanyak 6 orang atau sebesar 66,67% dan yang sudah mengerti tentang ikterus fisiologis sebanyak 3 orang atau sebesar 33,33%. Kemudian bayi yang menderita ikterus fisiologis sebanyak 4 bayi atau sebesar 44,44% dan yang tidak menderita sebanyak 5 bayi 55,56%. Jadi sebagian Besar kejadian ikterus ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan ortu/ibu mengenai penyebab dan bahaya ikterus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ikterus fisiologis di BPS ......................
Dari jumlah kunjungan ibu post partum yang kurang mengerti tentang ikterus fisiologis pada bayi sebanyak 6 orang atau sebesar 66,67% dan yang sudah mengerti tentang ikterus fisiologis sebanyak 3 orang atau sebesar 33,33%. Kemudian bayi yang menderita ikterus fisiologis sebanyak 4 bayi atau sebesar 44,44% dan yang tidak menderita sebanyak 5 bayi 55,56%. Jadi sebagian Besar kejadian ikterus ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan ortu/ibu mengenai penyebab dan bahaya ikterus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang ikterus fisiologis di BPS ......................
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang mempunyai bayi usia 1–14 hari di BPS ......... Sampel dalam penelitian ini diambil dari semua ibu nifas yang mempunyai bayi usia 1–14 hari di BPS yang memenuhi inklusi. Jumlah sampel yang diambil menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 12 responden. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 13–20 Juli 2008 dengan alat ukur yang digunakan angket. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data dengan tabulasi frekuensi.
Pada penelitian ini didapatkan pengetahuan responden tentang ikterus fisiologis sebesar 50% dalam katagori cukup, 33,33% dalam katagori kurang dan 16,67% dalam katagori baik. Dari data tersebut diatas pengetahuan ibu nifas tentang ikterus fisiologis yang dominan adalah cukup. Maka dari itu pengetahuan ibu perlu ditingkatkan lagi dengan cara pemberian informasi salah satunya melalui penyuluhan agar ibu dapat mendeteksi lebih dini dan mencegah terjadinya ikterus fisiologis sehingga kejadian ikterus tidak terjadi.
Dapatkan $ 0.1 per klik dan peluang menghasilkan $ 10 (100 klik) dalam 1 hari (Daftar Gratis).
Dapatkan $ 0.1 per klik dan peluang menghasilkan $ 10 (100 klik) dalam 1 hari (Daftar Gratis).
HARGA: Rp. 50.000,-
DOWNLOAD
PESAN DI SINI